Senin, 06 Juni 2011

sisi lain Lawang Sewu

Lawang Sewu Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda, pada 27 Februari 1904. Awalnya bangunan tersebut didirikan untuk digunakan sebagai Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta NIS. Sebelumnya kegiatan administrasi perkantoran NIS dilakukan di Stasiun Samarang NIS. Namun pertumbuhan jaringan perkeretaapian yang cukup pesat, dengan sendirinya membutuhkan penambahan jumlah personil teknis dan bagian administrasi yang tidak sedikit seiring dengan meningkatnya aktivitas perkantoran. Salah satu akibatnya kantor pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tidak lagi memadai. NIS pun menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai jalan keluar sementara. Namun hal tersebut dirasa tidak efisien. Belum lagi dengan keberadaan lokasi Stasiun Samarang NIS yang terletak di kawasan rawa-rawa hingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Kemudian diputuskan untuk membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal). NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903.
cerita mistik selalu mengiringin keberadaan bangunnan bersejarah ini, tidak sedikit rumor angker disebutkan terjadi di lawang sewu. Pasalnya, selain bangunan tua, sudah lama gedung berpintu sekitar 1.000 (sewu, red) ini dibiarkan kosong dan tak berpenghuni. Membuat sawab sekitar mudah dimasuki oleh lelembut maupun makhluk gaib dari alam maya. Kemunculan makhluk halus ditengarai adalah arwah tentara Belanda dan Jepang itu masing-masing punya daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seperti di pintu depan paling barat, menurut Soeranto disitu diperkirakan dikuasai oleh sosok hantu tentara Belanda. Setiap kali muncul lelembut yang dicurigai sebagai arwah orang Belanda ini selalu mengenakan pakaian seragam serdadu lengkap dengan senapan laras panjang. Ada yang berada di pintu belakang paling timur. Termasuk menempati beberapa pintu kamar, dan ruang di lantai dua.


namun jika kita mau melihat dari sisi artistiknya, bangunan yang berusia puluhan tahun ini memiliki nilai sejarah artistik yang sangat apik. Konstruksi pemikul lantainya terbuat dari batu bata dengan konstruksi lengkung rollag, dan besi profil P sebagai pengunci lengkung. Sistem konstruksi lengkung rollag lazim dipakai untuk konstruksi plat lantai pada bangunan gedung sebelum ditemukannya konstruksi beton bertulang. Pondasinya menggunakan pondasi lajur batu kali berventilasi yang membentuk ruang dimana bidang lantai bangunan tidak menempel dengan tanah. Pemilihan jenis pondasi ini merupakan pilihan cerdas dari perencananya yaitu sebagai upaya untuk mengurangi kelembaban yang mungkin terjadi. Konstruksi pondasinya sendiri dibuat di atas lapisan pasir yang tebal, yang fungsinya untuk mengabsorbsi kemungkinan getaran akibat beban bangunan yang berat dan besar, serta memperbaiki stabilitas tanah yang terbebani bangunan.
 Batu bata yang digunakan berukuran 12x26x6 cm, untuk bagian khusus seperti pertemuan sudut pilaster, konstruksi balustrade, ukuran dan bentuk bata yang digunakan berbeda. Di bagian ini, batu bata bagian luar dilapis dengan lapisan glassur berwarna, sehingga memberi kesan kontras terhadap bidang bangunan. Karena struktur yang digunakan adalah struktur masif, maka bentuk denah lantai satu sama persis dengan lantai kedua yang mendominasi bangunan ini bergaya Romanesque.

 bentuk bangunan bergaya sropa sangan mendominan, sehingga para pengunjung bisa menikmati artistektur bangunan gereja eropa melalui pemilihan interior pada pintu masuk berupa jendela yangb dihiasi dengan kaca berukir khas eropa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar